Jurusan Sastra Indonesia: Materi Kuliah dan Peluang Kerja

Apa yang kira-kira kamu pikirkan tentang jurusan Sastra Indonesia? Pantun, masak air biar matengTjakeeep! Atau penggalan puisi seperti di bawah ini?

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Kamu pernah nggak baca atau dengar kutipan puisi di atas? Kalau belum pernah, mungkin kamu pernah tahu film atau buku puisi Hujan di Bulan Juni? 

Puisi di atas merupakan penggalan dari karya salah satu sastrawan Indonesia yang dikagumi, yaitu Sapardi Djoko Damono. Terus, apa nih kira-kira hubungannya antara Eyang Sapardi dengan jurusan Sastra Indonesia?

Eyang memulai perjalanannya karier sebagai sastrawan terkenal  dari mahasiswa jurusan bahasa asing hingga menjadi dekan Fakultas Sastra di Universitas Indonesia. Selama masa berkaryanya, beliau juga aktif menulis buku, seperti Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978) dan Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979).

Selengkapnya tentang jurusan Sastra Indonesia bisa kamu simak berikut ini.

Jurusan Sastra Indonesia: Apa Iya Harus Nyastra Terus?

Tentu tidak, gengs. Memang betul, kamu akan sering mempelajari tentang tata bahasa Indonesia, tapi hal tersebut nggak melulu harus dibuat sebagai puisi, prosa, atau pantun, dan karya sastra lain yang umumnya kamu tahu.

Ada mata kuliah jurusan Sastra Indonesia khusus di luar itu. Contohnya, mata kuliah Sosiolinguistik, nih. Mata kuliah ini merupakan penggabungan dari dua ilmu atau sering disebut sebagai interdisipliner, antara sosiologi dan linguistik.

Kalau kamu anak IPS, paham dong pelajaran Sosiologi membahas tentang manusia dan interaksinya dengan lingkungan sekitar. Nah, mata kuliah Sosiolinguistik ini akan mempelajari bagaimana penggunaan bahasa Indonesia, tidak hanya dari segi tata bahasa, namun juga mempertimbangkan situasi dan kondisi penggunaan bahasa itu sendiri.

Materi perkuliahan lain yang tidak kalah seru, kamu akan mengkaji hasil karya sastra pada mata kuliah Kritik Sastra. Mata kuliah Sastra Indonesia lain yang akan kamu dapatkan, antara lain Pengantar Jurnalistik, Penyuntingan, Filologi, Sastra Anak, Sastra Klasik, Gender dalam Sastra, dan masih banyak lagi!

Di universitas tertentu, seperti di Universitas Diponegoro, kamu dapat memilih mata kuliah pilihan, seperti Copywriting, Penyiaran (Broadcasting), Hubungan Masyarakat (Public Relations), bahkan mata kuliah Bahasa Korea. 

Tiap perguruan tinggi memiliki kurikulum masing-masing. Ada yang memberikan peminatan mata kuliah, namun ada pula yang memberikan pelajaran semua materi perkuliahan tidak terbatas pada peminatan. Sebagai contoh program S1 Sastra Indonesia UI, ada tiga peminatan yang bisa kamu pilih, yaitu Peminatan Sastra, Linguistik, dan Filologi. Jadi, mata kuliah yang kamu pelajari nanti akan berbeda berdasarkan peminatan yang kamu pilih.

Peluang Kerja Lulusan Sastra Indonesia

Kamu tahu Ivan Lanin? Pendiri dari Narabaasa ini senang sekali berbagi informasi mengenai penggunaan tata bahasa Indonesia di media sosialnya. Narabahasa itu sendiri adalah penyedia konsultasi, edukasi, dan publikasi yang berkenaan dengan bahasa Indonesia yang baku dan benar.

Ilmu yang kamu pelajari di bangku kuliah selama menjadi mahasiswa Sastra Indonesia, tentu akan sangat berguna dalam pekerjaan seperti yang disebutkan di atas. Contoh lain dari peluang kerja lulusan Sastra Indonesia? Kamu bisa jadi annotator! Sudah pernah dengar? Pekerjaan annotator berkaitan erat dengan teknologi. Peran annotator adalah memberikan catatan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan, seperti untuk penggunaan pemrograman antarmuka (API) hingga menyiapkan data untuk machine learning

Tags :  

Komentar